Sunday, February 21, 2010

Memilih Cat Yang Baik

Mengecat tak sekadar mengoleskan cat ke dinding. Agar hasilnya maksimal, ada trik khusus untuk pekerjaan ini. Termasuk bagaimana memilih jenis dan warna yang sesuai dengan tren masa kini.

Sebuah rumah atau ruangan akan terlihat kusam bila dindingnya sudah mulai terlihat kotor, warnanya memudar, atau catnya mengelupas. Oleh karena itu, tak perlu diragukan lagi, cat menjadi unsur utama untuk membuat rumah atau ruangan tampak cerah dan indah.

Nah sebelum menganti cat, ada baiknya mengetahui tren warna cat sekarang ini. Seperti halnya busana, cat pun memiliki tren setiap tahunnya. Jika dulu banyak orang memilih warna dasar dinding dengan cat warna putih atau cokelat muda, kini pemilik rumah bisa memilih aneka warna cat yang sesuai dengan keinginannya. Sekarang sudah makin canggih. Bisa memilih warna cat pakai software bernama Color Vision. Warna cat bisa dikombinasi sesuka hati, dan disesuaikan dengan warna dari furnitur yang ada di rumah. Jadi, sekarang pemilihan cat bisa lebih variatif.

Lalu, bagaimana cara memilih produk cat berkualitas baik? beberapa ciri dari cat yang perlu diketahui. Pilih cat yang mengandung 100 persen acrylic dan tahan terhadap sinar ultra violet. Tapi, sebaiknya pilih cat yang paling ramah lingkungan (environmentally friendly). Misalnya produk cat yang berlabel free lead dan mercury, low VOC (volatile organic compound), dan sudah disertifikasi green label.

Cat yang baik juga mudah diaplikasikan dan dibersihkan, bahkan idealnya tidak sampai meninggalkan bau cat selama dan sesudah pengecatan. Selain itu harus yang aman bagi kesehatan.

Khusus untuk warga wilayah yang kerap terkena banjir, memilih cat berkualitas baik tentu sangat diperlukan. Sebab, dampak buruk dari rumah yang terkena banjir adalah warna cat yang memudar, dan tertinggalnya sisa kotoran bekas banjir di dinding yang sulit dibersihkan.

Jika cat lama masih kuat sementara kotoran bekas banjir sulit dibersihkan, bisa dilakukan pengecatan ulang. Tapi, sebelumnya dinding harus diamplas dulu. Lalu, dinding dicuci dengan air. Setelah itu, barulah dicat ulang. Mengecat langsung dinding yang terkena kotoran banjir, akan membuahkan hasil yang kurang memuaskan.

Persiapan Mengecat Dinding

1. Persiapan Permukaan
Hasil pengecatan sangat tergantung dari persiapan permukaan media yang akan dicat. Persiapan yang benar akan membuat pekerjaan pengecatan lebih cepat dan mudah, memberikan hasil akhir yang terbaik, dan lapisan cat jadi lebih tahan lama.

2. Permukaan Dinding
Periksa kelembapan dinding dengan menggunakan protimeter, yaitu alat pengukur kadar air. Kadar air harus sudah di bawah 18 persen.

3. Cat Dinding Lama
Bila daya lekat cat yang lama masih baik, cuci saja permukaannya dengan air bersih, sambil digosok dengan kertas amplas atau sikat. Bila perlu, cuci dinding dengan larutan deterjen, lalu bilas dengan air bersih.

4. Pemakaian Cat
Encerkan cat sesuai petunjuk pabrik (lihat kemasan), jangan berlebihan karena bisa menghilangkan fungsi cat dasar.

5. Pemberian Cat Akhir.
Sebelum melakukan pengecatan, persiapan permukaan harus sudah sempurna.

6. Kegagalan Pengecatan.
Biasanya akan terjadi: blistering (penggelembungan). Cara mengatasinya, lapisan cat harus dikerik, permukaannya dibersihkan, lalu diberi lapisan dasar; flaking (pengelupasan) pada lapisan cat, dinding harus dikerik sampai ke dasar permukaan, lalu bersihkan. Bilamana diperlukan, beri lapisan cat dasar sebelum dilapisi cat akhir; discoloration (perubahan warna), atasi dengan melakukan pengecatan ulang dengan jenis cat yang sesuai; effloresence (pengkristalan), bersihkan dinding dengan kain basah dan kering, amplas permukaan cat, lalu lakukan pengecatan ulang.

0 komentar:

Post a Comment