Sunday, April 03, 2011

Beli Rumah Harus Sesuai Penghasilan

Rumah tipe berapa yang ingin Anda beli? Apakah 54, 75, atau 90? Satu lantai atau dua lantai? Jenis rumah seperti apapun yang ingin Anda beli, sebaiknya Anda memilih membeli sesuai kebutuhan dan kemampuan. Terutama sekali menyesuaikan pilihan rumah dengan kemampuan, karena ini akan berhubungan dengan pembayaran kredit di masa depan.

membeli_rumahKredit rumah dari bank diberikan berdasarkan survei biaya hidup. Dari survei itu diketahui, seseorang cukup menggunakan 50–55 persen penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Sisanya untuk keperluan lain termasuk mencicil rumah. Tapi, berisiko kalau seluruh sisa pendapatan dihabiskan untuk rumah. Sekitar 10–15 persen perlu disisihkan sebagai tabungan untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga. Karena itu rasio cicilan rumah direkomendasikan hanya 30–40 persen dari pendapatan.

Untuk mendapatkan kredit yang sesuai, sebaiknya Anda jangan memanipulasi data gaji, karena ini akan menyulitkan bank dan debitur sendiri. Bisnis bank itu berbasis kepercayaan. Jadi, satu sama lain harus jujur.

Selain itu, membeli rumah perlu direncanakan dengan seksama, mulai dari uang muka, biaya-biaya, pajak sampai cicilannya. Pasalnya, rumah adalah soal serius dalam hidup seseorang karena menuntut pengeluaran paling besar. Rumah juga akan menjadi basis kehidupan keluarga dalam jangka panjang. Untuk itu hitung dulu kemampuan mencicil dengan mendatangi bank atau membuka simulasi KPR di situs bank. Setelah itu baru pilih rumah yang sesuai.

Sebelum membeli rumah, lihat dulu jumlah gaji Anda. Jangan terbalik, karena banyak orang memilih rumah idaman mereka namun tidak melihat kemampuan finansialnya sendiri. Akibatnya rumah pilihan terlalu mahal dari gaji bulanannya, dan akhirnya mereka kecewa. Pasalnya, jika gaji tidak mencukupi, permohonan kredit Anda akan ditolak. Jika gaji Rp5 juta, Anda tidak bisa mengambil rumah yang cicilannya Rp4 juta. Anda harus memikirkan kebutuhan hidup yang lain.

Kemampuan keuangan perlu dihitung betul karena selama 3–5 tahun pertama cicilan KPR akan terasa berat. Di sini pentingnya realistis memilih rumah, disiplin mengatur pengeluaran dan selalu menyisihkan sebagian gaji untuk ditabung. Bahkan, kalau ada bonus-bonus sebaiknya disetor ke tabungan. Gunanya untuk mengantisipasi kenaikan bunga dan kemungkinan debitur kehilangan pekerjaan.

Dengan demikian dalam situasi apapun cicilan tetap lancar. Dan yang terpenting, jangan pernah menunggak, karena sekali menunggak cicilan berikutnya akan sangat berat. Bila keadaan memang sulit, kemukakan kepada bank secara jujur. Bank akan mencarikan solusi mulai dari restrukturisasi, keringanan pembayaran, sampai take over.
Sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/bisnis/properti/7404-beli-rumah-harus-sesuai-penghasilan.html

0 komentar:

Post a Comment